TEKANAN UDARA
Kamu pernah naik pesawat? Bagi yang pernah mencobanya, saat pesawat landing ke daratan, telingamu terkadang berdengung atau sakit bukan? Kenapa bisa begitu ya? Nah ternyata, hal ini ada hubungannya dengan ketinggian dan tekanan gas atau tekanan udara, Squad. Hubungan antara ketinggian dengan tekanan udara ini berawal dari teori 400 tahun yang lalu dari seorang ilmuwan Italia, Evangelista Torricelli. Sekarang, supaya kamu semakin paham, kita bahas bersama ya!
Melalui percobaan Torricelli, tekanan udara diukur besarannya dan ditemukan bahwa tekanan udara di atas permukaan laut = 76 cmHg
“Setiap naik 100 m, tekanan udara berkurang 1 cmHg”
atau
“Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan udaranya semakin rendah”
Sehingga ketinggian suatu tempat dapat dihitung dengan persamaan:
h = (76 cmHg - Pbarometer) x 100 m
h = ketinggian tempat (meter)
Pbarometer = tekanan yang terbaca pada barometer
Nah, kita akan menjawab pertanyaan di atas tentang mengapa telinga berdengung saat pesawat landing. Hal ini disebabkan oleh selaput gendang telinga kita lebih menekuk keluar. Lho, kok bisa menekuk keluar? Ini akibat dari tekanan di dalam telinga yang masih tinggi saat pesawat mengudara alias belum landing. Sementara itu, tekanan udara di luar telinga lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara di dalam telinga.
Selain kejadian telinga berdengung tadi, masih banyak lho Squad fenomena tekanan gas dalam ruang terbuka dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah:
1. Angin laut dan angin darat
Waktu SD, kamu belajar tentang angin laut dan angin darat 'kan Squad? Angin yang sering kita rasakan berhari-hari itu muncul karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat. Sementara itu, angin bertiup dari daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke daerah yang tekanan udaranya lebih rendah. Tekanan udara inilah yang menyebabkan adanya angin laut dan angin darat.
2. Peristiwa ketika memasak air
Saat kamu memasak air di pegunungan, air yang kamu masak akan lebih cepat mendidih dibandingkan jika kamu memasak air di pantai. Wah, kenapa tuh? Hal itu disebabkan karena tekanan udara di pegunungan lebih rendah daripada di pantai, Squad. Akibatnya, air lebih mudah lepas ke udara atau menguap.
3. Turun dari dataran tinggi seperti pegunungan, ke dataran rendah
Sama seperti saat landing pesawat, telinga kita akan berdengung atau terasa sakit. Akibat selaput gendang telinga lebih menekuk keluar akibat turunnya tekanan udara di luar. Sementara tekanan udara di dalam telinga masih tetap tinggi seperti saat kita masih berada di atas pegunungan.
Para pendaki yang akan menaiki gunung tinggi seperti Gunung Everest atau Gunung Kalimanjaro harus membawa persediaan tabung oksigen. Tekanan udara di puncak gunung sangat rendah, ketika berada di puncak maka para pendaki akan kesulitan bernapas. Oleh karena itu, persediaan tabung oksigen yang akan sangat berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar