Minggu, 26 Juli 2020

Transformasi Energi dalam Sel

1. Transformasi Energi oleh Klorofil
Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat di dalam kloroplas. Klorofil berfungsi untuk melancarkan proses fotosintesis. Transformasi inni hanya dilakukan oleh tumbuhan saja.
2. Transformasi Energi oleh Mitokondria



Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel, yang memiliki peran dalam respirasi sel. Di dalam Mitokondria, energy kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak.

3. Metabolisme Sel
                                    7
Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam sel makhluk hidup. Penyatuan / penyusunan energy disebut anabolisme. Penguraian energy disebut katabolisme.
Bernapas
Pernapasan adalah suatu  proses  yang terjadi secara otomatis meskipun dalam keadaan tertidur. Itu dikarenakan sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

                                            8
Tahapan/ fase proses bernapas meliputi :
  1. Fase Inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antara tulang rusuk sehingga rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru.
  1. Fase Ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti turunnya tulang rusuk sehingga rongga  dada  menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar tekanan di luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

1.      Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses perubahan energy cahaya menjadi energy kimia dalam bentuk glukosa atau proses pembentukan glukosa dari karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari. Reaksi kimia fotosintesis yaitu :

Percobaan Fotosintesis.
a.      Ingenhousz (1799)
Percobaan ini menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di bawah cororng yang terbalik. Jika tanaman tersebut terkena cahaya matahari, maka timbulah gelembung – gelembung gas. Gas ini ternyata adalah oksigen (O2).
b.      Engelmann (1822)
Percobaan ini menggunakan ganggang hijau Spirogyra sp. Yang kloroplasnya berbentuk spiral. Ternyata bakteri oksigen hanya berkerumun pada kloroplas yang terkena cahaya. Ini  membuktikan bahwa klorofil adalah faktor keharusan dalam proses fotosintesis.
c.       Sachs (1860)
Percobaan ini dilakukan dengan daun yang ditutup kertas timah lalu diuji dengan lodium lugol. Ilmuwan ini membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat berupa amilum. Adanya amilum dibuktikan dengan melakukan uji yodium pada daun yang tertutup, daun ini berubah warna menjadi biru kehitaman, sedangkan pada daun yang tidak ditutup tidak terjadi perubahan warna.
2.      Respirasi
Respirasi adalah pelepasan energy yang tersimpan dalam zat sumber energy melalui proses kimia dengan oksigen. Respirasi dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Respirasi Aerob.
Yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen (O2) untuk menguraikan glukosa (katabolisme).Reaksi kimia respirasi aerob adalah :
2.      Respirasi Anaerob
Yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen (O2) untuk menguraikan glukosa (katabolisme).Reaksi kimia respirasi anaerob adalah :
                                   
Sistem Pencernaan
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami perombakan dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Perombakan ini akan menghasilkan sejumlah energi. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Proses inilah yang disebut dengan pencernaan.
  1. Metabolisme Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh
Karbohidrat setelah dicerna di usus akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan, banyak energi yang digunakan untuk kontraksi otot sehingga kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia).
                                       1
  1. Metabolisme Pencernaan Protein dalam Tubuh
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksi peptidase, dan amino peptidase. Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorpsi melalui dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah. Setelah diabsorpsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan. Sebagian lain, mengalami proses pelepasan gugus mengandung N) di hati. Proses pelepasan gugus amino ini dikenal dengan deaminasi protein. Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat menghasilkan energi 4 kalori. Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.
                                   2
  1. Metabolisme Pencernaan Lemak dalam Tubuh
Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan. Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun. Selanjutnya, senyawa akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu. Oleh lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian, diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik bawah selangka kiri. Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.
                                 3
Sumber :
https://reinatalife.blogspot.com/2016/10/rangkuman-ipa-kelas-7-bab-6-energi.html
https://anisatidzikriya.wordpress.com/kelas-vii/energi-dalam-sistem-kehidupan/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar