Sabtu, 06 April 2019


MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA  DENGAN ALAT PERAGA SNELLIUS

NUR ARIFINZA DESI WARDANA,S.Pd.
NIP: 19861217 201001 2 016

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pembelajaran IPA adalah pembelajaran mengenai fenomena alam yang ada di sekitar kita. Maka dari itu dalam penyajian materi IPA, siswa dihadapkan pada fenomena nyata yang ada agar dapat lebih memahami konsep dasar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Takari,2010: 1).
Menurut Takari (2010: 6) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu, sehingga pembelajaran IPA di sekolah perlu disajikan secara aktif, kreatif, merangsang, dan menarik. Guru harus kreatif dalam proses pembelajaran dengan cara mengajak siswa berperan aktif mengamati peristiwa alam, benda, dan kehidupan. Rasa ingin tahu siswa perlu di kembangkan agar siswa termotivasi dalam belajar.

Namun pada kenyataannya proses pembelajaran IPA masih didominasi oleh guru sedangkan siswa dalam pembelajaran selalu diposisikan sebagai pemerhati ceramah guru. Kondisi seperti ini tidak memberdayakan siswa untuk mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya, sehingga tidak akan bisa membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia disekitarnya (learning to how dan learning to know). Hal ini juga menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran dan siswa akan jenuh.

Selain itu, Objek-objek pada materi IPA banyak yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini yang menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan, sehingga konsep IPA yang dimiliki siswa sangat rendah dan pembelajaran menjadi belum bermakna. Apalagi beberapa guru dalam pembelajaran di kelas kurang mengaitkan materi dengan lingkungan sekitar.
Terdorong keinginan untuk membantu memudahkan minat/motivasi belajar siswa agar siswa berperan aktif dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam bidang studi IPA serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka dibuat suatu alat peraga sederhana.
Sudjana mengatakan dalam (Panji, 2013), alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya alat peraga diharapkan siswa dapat membangun atau menciptakan pengetahuan mereka dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan sesuai pengalamannya yaitu siswa harus mengkonstruksi sendiri pengetahuannya sehingga pembelajarannya menjadi lebih bermakna.

B.   Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas apakah Alat Peraga Snellius dapat meningkatkan  motivasi dan hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran IPA?
C.   Strategi Pemecahan Masalah
Terdorong untuk membantu motivasi dan hasil belajar siswa, maka penulis membuat suatu alat peraga sederhana, karena dari hasil pengalaman penulis sebagai pendidik pada saat demonstrasi menggunakan alat peraga di depan kelas siswa sangat antusias dan bersemangat, hal ini disebabkan pola pikir siswa disekolah saya kebanyakan senang bermain daripada belajar sehingga pada saat ada sesuatu baru yang mereka lihat siswa penasaran dan rasa ingin tahu tahu mereka muncul. Berdasarkan pengalaman penulis itu maka dibuatlah alat peraga yaitu alat peraga Snellius.
Alat peraga sederhana yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa pada pembelajaran IPA. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti konsep.
Untuk meminimalisasi dominasi guru dalam penggunaan alat peraga, maka perlu direncanakan dan dikembangkan alat peraga untuk kelompok atau individu. Dengan bantuan penggunaan alat peraga diharapkan dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang menarik perhatian anak.
Jadi bila memungkinkan hal itu haruslah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengarah pada bahan diskusi dalam berbagai cabang penyelidikan, misalnya dari buku, dari guru atau bahkan dari anak sendiri.Hal itu dapat ditentukan melalui peragaan dari guru dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau oleh kelompok kecil/seorang anak yang bekerja dengan lembar kerja. Dengan menggunakan suatu lembar kerja, mereka dapat menggunakan bahan-bahan yang dirancang untuk mengarahkan dalam menjawab pertanyaan yang akan membantu mereka menemukan suatu jawaban yang dimaksudkan pada arti pertanyaannya. Oleh karena itu sebaiknya setiap alat peraga dilengkapi dengan lembar kerja atau petunjuk penggunaan alat untuk menjawab permasalahan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.   Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Guru mengajar tanpa alat peraga, sama halnya nelayan menangkap ikan tanpa alat pancing atau petani bekerja di sawah tanpa cangkul. Alat peraga sering disebut audiovisual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana, 1987: 99).
Dalam hal ini penulis memilih alat peraga sederhana dimaksudkan agar komunikasi antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan, siswa lebih memahami dan mengerti tentang konsep abstrak IPA yang diinformasikan kepadanya. Siswa yang diajar lebih mudah memahami materi pelajaran jika ditunjang dengan alat peraga. Selain itu siswa belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu karena siswa belajar sambil bermain serta agar proses pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa.
Penggunaan alat peraga bertujuan untuk memberikan wujud riil terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi pembelajaran. Alat peraga yang digunakan dalam proses belajar mengajar dalam garis besarnya memiliki faedah menambahkan kegiatan belajar siswa, menghemat waktu belajar, memberikan alasan yang wajar untuk belajar karena membangkitkan minat perhatian dan aktivitas siswa.
Seperti apa yang disampaikan oleh (Anasafrida, 2014) kelebihan penggunaan alat peraga yaitu: (1) menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik, (2)  memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan,  (4) membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti : mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
Sedangkan menurut Novi (2013) fungsi dari alat peraga adalah sebagai berikut: (1) sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, (2) Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi mengajar, (3) Penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran, (4) Penggunaannya bukan semata-mata alat hiburan (pelengkap), (5) Untuk mempercepat proses pembelajaran (menangkap pengertian),(6) Untuk mempertinggi mutu pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, sangatlah tepat alasan penulis memilih belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga sebagai strategi dalam pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan alat peraga pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Serta guru harus mampu menjadi fasilitator yang kreatif dan inovatif untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA yang diharapkan.

B.   Hasil Atau Dampak Yang Dicapai Dari Strategi Yang Dipilih
Dampak positif belajar IPA dengan alat peraga Snellius yang disajikan secara sederhana dan berisikan konsep-konsep IPA adalah:
Ø  Untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami materi IPA
Ø  Sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar
Ø  Untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera
Ø  Pembelajaran akan bermakna karena siswa sendiri yang mengkonstruksi dan menemukan sendiri konsep IPA dari pengalamannya sehingga daya ingat siswa lebih lama terhadap rumus atau konsep IPA.
Ø  Yang paling utama dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
C.   Kendala-Kendala Yang Dihadapi
Demikian juga dalam pembuatan  alat peraga Snellius ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, diantaranya:
Ø  Mencari ide alat peraga inovatif dan kreatif yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Ø  Mencari bahan sederhana yang ada di lingkungan alam sekitar tanpa harus mengeluarkan biaya.
Ø  Membuat alat peraga sederhana yang mudah dan cepat yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar.
Ø  Membuat alat peraga yang berfungsi dengan baik dan sesuai konsep yang akan dipelajari.
Ø  Membuat alat peraga sederhana yang dapat diperbanyak sehingga siswa mempunyai pengalaman sendiri tentang materi atau konsep IPA yang akan dipelajari.

D.   Faktor Pendukung
Penulis lebih bersemangat dalam pembuatan alat peraga sederhana ini, karena adanya beberapa faktor pendukung, diantaranya:
Ø  Adanya semangat dan kesadaran tentang perlunya pembaharuan metode atau strategi belajar mengajar dalam diri penulis.
Ø  Siswa lebih menyukai praktek daripada teori sehingga alat peraga sebagai salah satu alternatif belajar yang menyenangkan sambil bermain.
Ø  Motivasi dari guru dan kepala SMP Negeri 1 Pasean – Pamekasan agar guru pantura ada yang muncul di kancah pendidikan Kabupaten Pamekasan.
Ø  Motivasi para anggota dan ketua MGMP IPA Kabupaten Pamekasan untuk selalu berkreasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
E.    Alternatif Pengembangan
Dengan banyaknya manfaat dari alat peraga Snellius kiranya dipandang perlu alternatif pengembangan sehingga pembelajaran IPA lebih bermakna dan dapat meningkatkan hasil belajar IPA, diantaranya:
Ø  Meningkatkan kreatifitas dan inovasi alat peraga dalam  proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dan efektif.
Ø  Berkolaborasi dengan anggota MGMP IPA untuk membuat alat peraga sederhana yang lain sesuai materi yang ada di pelajaran IPA sehingga konsep IPA bisa disajikan lebih sederhana dan mudah dipahami siswa.
Ø  Sharing dengan kepala sekolah dan guru SMPN 1 Pasean khususnya guru IPA agar mendukung terhadap pembuatan alat peraga sederhana yang lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL
A.   Rumusan Simpulan
Belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga yang didesain dengan sederhana dan mudah digunakan merupakan salah satu alternatif  alat bantu pengajaran yang sengaja dibuat sehingga dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir dalam upaya mengurangi verbalisme,
Belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga bertujuan untuk membuat konsep IPA yang abstrak, menjadi dapat disajikan dalam bentuk kongkret sehingga dapat lebih mudah dipahami, dimengerti dan disajikan sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir siswa.
Selain itu juga untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat serta motivasi siswa dalam mendalami materi IPA karena memberikan pelajaran yang dapat diamati melalui panca indera sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna serta hasil belajar siswa akan meningkat. Bedasarkan hal tersebut belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA.
B.   Rumusan Rekomendasi Operasional Untuk Implementasi Temuan
Berdasarkan pengalaman berharga yang dilakukan penulis, diperoleh rekomendasi operasional untuk implementasi temuan sebagai berikut:
1.    Belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga dapat meningkatkan:
Ø  Minat dan motivasi siswa dalam belajar materi IPA,
Ø  Pemahaman konsep dan daya ingat siswa terhadap rumus IPA.
Ø  Ketrampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
Ø  Keberanian dalam mengemukakan pendapat dan sikap gotong royong dengan teman kelompok belajar.
2.    Belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga dapat memberi peluang pada guru untuk selalu berinovasi dan berkreatifitas dalam mempersiapkan diri sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta mencari ide alat peraga yang lain sesuai materi yang akan diajarkan.
DAFTAR RUJUKAN
Anasafrida, 2014, Media Dan Alat Peraga, (Online),  (http://anasafrida.blogspot.co.id/2014/11/media-dan-alat-peraga-dalam_15.html, diakses 9 April 2017).
Nana Sudjana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Novia, 2013, Pengertian Alat Peraga, (Online), (http://novianitaputri20.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-alat-peraga.html, diakses 9 April 2017).
Panji, 2013, Pengertian, Tujuan Dan Manfaat Alat Peraga, (Online), (https://panjiamboro.wordpress.com/2013/05/17/pengertian-tujuan-dan-manfaat-alat-peraga/html, diakses 9 April 2017).
Takari, E. 2010. Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Plam. Bandung: Genesindo.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar