MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA DENGAN ALAT PERAGA
SNELLIUS
NUR
ARIFINZA DESI WARDANA,S.Pd.
NIP:
19861217 201001 2 016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pada
dasarnya pembelajaran IPA adalah pembelajaran mengenai fenomena alam yang ada
di sekitar kita. Maka dari itu dalam penyajian materi IPA, siswa dihadapkan
pada fenomena nyata yang ada agar dapat lebih memahami konsep dasar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan (Takari,2010: 1).
Menurut
Takari (2010: 6) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi terus mengalami
perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu, sehingga pembelajaran IPA
di sekolah perlu disajikan secara aktif, kreatif, merangsang, dan menarik. Guru
harus kreatif dalam proses pembelajaran dengan cara mengajak siswa berperan
aktif mengamati peristiwa alam, benda, dan kehidupan. Rasa ingin tahu siswa
perlu di kembangkan agar siswa termotivasi dalam belajar.
Namun
pada kenyataannya proses pembelajaran IPA masih didominasi oleh guru sedangkan
siswa dalam pembelajaran selalu diposisikan sebagai pemerhati ceramah guru.
Kondisi seperti ini tidak memberdayakan siswa untuk mau dan mampu berbuat untuk
memperkaya pengalaman belajarnya (learning
to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya, sehingga tidak
akan bisa membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia disekitarnya (learning to how dan learning to know).
Hal ini juga menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran dan
siswa akan jenuh.
Selain itu, Objek-objek pada materi IPA banyak yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini yang
menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan, sehingga konsep IPA yang dimiliki siswa sangat rendah dan
pembelajaran menjadi belum
bermakna. Apalagi beberapa guru dalam pembelajaran di kelas kurang mengaitkan
materi dengan lingkungan sekitar.
Terdorong
keinginan untuk membantu memudahkan minat/motivasi belajar siswa agar siswa
berperan aktif dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam
bidang studi IPA serta
untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka dibuat suatu alat peraga
sederhana.
Sudjana mengatakan dalam
(Panji, 2013), alat peraga pendidikan adalah
suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru
agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
Dengan
adanya alat peraga diharapkan siswa dapat membangun atau menciptakan
pengetahuan mereka dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan sesuai
pengalamannya yaitu siswa harus mengkonstruksi sendiri pengetahuannya sehingga
pembelajarannya menjadi lebih bermakna.
B.
Permasalahan
Berdasarkan
uraian diatas apakah Alat Peraga Snellius dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
pada kegiatan pembelajaran IPA?
C.
Strategi Pemecahan Masalah
Terdorong untuk membantu motivasi dan hasil belajar
siswa, maka penulis membuat suatu alat peraga sederhana, karena dari hasil
pengalaman penulis sebagai pendidik pada saat demonstrasi menggunakan alat
peraga di depan kelas siswa sangat antusias dan bersemangat, hal ini disebabkan
pola pikir siswa disekolah saya kebanyakan senang bermain daripada belajar
sehingga pada saat ada sesuatu baru yang mereka lihat siswa penasaran dan rasa
ingin tahu tahu mereka muncul. Berdasarkan pengalaman penulis itu maka
dibuatlah alat peraga yaitu alat peraga Snellius.
Alat peraga sederhana yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa pada pembelajaran IPA. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep
yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan
memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan
tentang arti konsep.
Untuk meminimalisasi dominasi
guru dalam penggunaan alat peraga, maka perlu direncanakan dan dikembangkan
alat peraga untuk kelompok atau individu. Dengan bantuan penggunaan alat peraga
diharapkan dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik
bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang
diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang
merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus
didasarkan pada obyek yang menarik perhatian anak.
Jadi bila memungkinkan hal itu
haruslah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengarah pada bahan diskusi
dalam berbagai cabang penyelidikan, misalnya dari buku, dari guru atau bahkan
dari anak sendiri.Hal itu dapat ditentukan melalui peragaan dari guru dan
diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau oleh kelompok kecil/seorang anak
yang bekerja dengan lembar kerja. Dengan menggunakan suatu lembar kerja, mereka
dapat menggunakan bahan-bahan yang dirancang untuk mengarahkan dalam menjawab
pertanyaan yang akan membantu mereka menemukan suatu jawaban yang dimaksudkan
pada arti pertanyaannya. Oleh karena itu sebaiknya setiap alat peraga
dilengkapi dengan lembar kerja atau petunjuk penggunaan alat untuk menjawab
permasalahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Guru
mengajar tanpa alat peraga, sama halnya nelayan menangkap ikan tanpa alat
pancing atau petani bekerja di sawah tanpa cangkul. Alat peraga sering disebut
audiovisual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga.
Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah
dipahami siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien (Nana
Sudjana, 1987: 99).
Dalam hal
ini penulis memilih alat peraga sederhana dimaksudkan agar komunikasi antara
guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan, siswa lebih memahami dan mengerti
tentang konsep abstrak IPA yang diinformasikan kepadanya. Siswa yang diajar
lebih mudah memahami materi pelajaran jika ditunjang dengan alat peraga. Selain
itu siswa belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu
karena siswa belajar sambil bermain serta agar proses pendidikan lebih efektif
dengan jalan meningkatkan
semangat belajar siswa.
Penggunaan alat peraga
bertujuan untuk memberikan wujud riil terhadap bahan yang dibicarakan dalam
materi pembelajaran. Alat peraga yang digunakan dalam proses belajar mengajar
dalam garis besarnya memiliki faedah menambahkan kegiatan belajar siswa,
menghemat waktu belajar, memberikan alasan yang wajar untuk belajar karena
membangkitkan minat perhatian dan aktivitas siswa.
Seperti
apa yang disampaikan oleh (Anasafrida,
2014) kelebihan penggunaan alat peraga
yaitu: (1) menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik, (2) memperjelas
makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan,
(4) membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti
: mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
Sedangkan menurut Novi (2013) fungsi
dari alat peraga adalah sebagai berikut: (1) sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, (2) Salah satu unsur yang
harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi
mengajar, (3) Penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran, (4)
Penggunaannya bukan semata-mata alat hiburan (pelengkap), (5) Untuk mempercepat
proses pembelajaran (menangkap pengertian),(6) Untuk mempertinggi mutu
pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, sangatlah tepat alasan penulis
memilih belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga sebagai strategi dalam pemecahan
masalah. Hal ini dikarenakan alat peraga
pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Serta guru
harus mampu menjadi fasilitator yang kreatif dan inovatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran IPA yang diharapkan.
B.
Hasil Atau Dampak
Yang Dicapai Dari
Strategi Yang Dipilih
Dampak positif belajar IPA dengan alat peraga Snellius yang disajikan secara
sederhana dan berisikan konsep-konsep IPA adalah:
Ø Untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami materi IPA
Ø Sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga
siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar
Ø Untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera
Ø Pembelajaran akan bermakna karena siswa sendiri yang mengkonstruksi dan
menemukan sendiri konsep IPA dari pengalamannya sehingga daya ingat
siswa lebih lama terhadap rumus atau konsep IPA.
Ø Yang
paling utama dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA
C.
Kendala-Kendala Yang
Dihadapi
Demikian
juga dalam pembuatan alat peraga Snellius ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala,
diantaranya:
Ø Mencari ide alat peraga inovatif dan kreatif yang sesuai dengan materi yang
akan diajarkan kepada siswa.
Ø Mencari bahan sederhana yang ada di lingkungan alam sekitar tanpa harus
mengeluarkan biaya.
Ø Membuat alat peraga sederhana yang mudah dan cepat yang dapat dimanfaatkan
untuk proses belajar mengajar.
Ø Membuat alat peraga yang berfungsi dengan baik dan sesuai konsep yang akan
dipelajari.
Ø Membuat alat peraga sederhana yang dapat diperbanyak sehingga siswa
mempunyai pengalaman sendiri tentang materi atau konsep IPA yang akan
dipelajari.
D.
Faktor Pendukung
Penulis lebih bersemangat dalam pembuatan alat peraga sederhana ini, karena adanya beberapa faktor pendukung,
diantaranya:
Ø Adanya semangat dan kesadaran tentang perlunya pembaharuan metode atau
strategi belajar mengajar dalam diri penulis.
Ø Siswa lebih menyukai
praktek daripada teori sehingga alat peraga sebagai salah
satu alternatif belajar yang menyenangkan sambil bermain.
Ø Motivasi
dari guru dan kepala SMP Negeri 1 Pasean –
Pamekasan agar guru pantura ada yang muncul di kancah pendidikan
Kabupaten Pamekasan.
Ø Motivasi para
anggota dan ketua MGMP IPA Kabupaten Pamekasan untuk selalu
berkreasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
E.
Alternatif Pengembangan
Dengan banyaknya
manfaat dari alat peraga Snellius kiranya dipandang
perlu alternatif pengembangan sehingga pembelajaran IPA
lebih bermakna dan dapat meningkatkan hasil belajar IPA,
diantaranya:
Ø Meningkatkan
kreatifitas dan inovasi alat peraga dalam proses belajar mengajar
agar proses komunikasi dapat berhasil dan efektif.
Ø Berkolaborasi
dengan anggota MGMP IPA untuk membuat alat peraga sederhana yang lain sesuai
materi yang ada di pelajaran IPA sehingga konsep IPA
bisa disajikan lebih sederhana dan mudah dipahami siswa.
Ø Sharing
dengan kepala sekolah dan guru SMPN 1 Pasean khususnya guru IPA agar
mendukung terhadap pembuatan alat peraga sederhana yang lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL
A.
Rumusan
Simpulan
Belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga yang didesain dengan sederhana dan
mudah digunakan merupakan salah satu alternatif alat bantu pengajaran yang sengaja dibuat
sehingga dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir dalam upaya
mengurangi verbalisme,
Belajar IPA sambil bermain dengan alat peraga bertujuan untuk membuat konsep IPA yang abstrak, menjadi dapat disajikan
dalam bentuk kongkret sehingga dapat lebih mudah dipahami, dimengerti dan disajikan
sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir siswa.
Selain itu juga untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat serta motivasi siswa dalam mendalami materi
IPA karena memberikan pelajaran yang dapat diamati melalui panca indera
sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna serta hasil belajar siswa akan
meningkat. Bedasarkan hal tersebut belajar IPA sambil bermain dengan
alat peraga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran IPA.
B.
Rumusan Rekomendasi Operasional Untuk
Implementasi Temuan
Berdasarkan
pengalaman berharga yang dilakukan penulis, diperoleh rekomendasi operasional untuk implementasi temuan sebagai berikut:
1.
Belajar IPA sambil bermain
dengan alat peraga dapat meningkatkan:
Ø Minat dan motivasi siswa dalam
belajar materi IPA,
Ø Pemahaman konsep dan daya ingat siswa terhadap rumus IPA.
Ø Ketrampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
Ø Keberanian
dalam mengemukakan pendapat dan sikap gotong royong
dengan teman kelompok belajar.
2.
Belajar IPA sambil bermain
dengan alat peraga dapat memberi peluang pada guru untuk
selalu berinovasi dan berkreatifitas dalam mempersiapkan diri sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta mencari ide alat peraga yang lain sesuai materi yang akan diajarkan.
DAFTAR RUJUKAN
Anasafrida, 2014, Media Dan Alat Peraga, (Online), (http://anasafrida.blogspot.co.id/2014/11/media-dan-alat-peraga-dalam_15.html, diakses 9 April 2017).
Nana Sudjana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Novia, 2013, Pengertian Alat Peraga, (Online), (http://novianitaputri20.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-alat-peraga.html,
diakses 9 April 2017).
Panji, 2013, Pengertian, Tujuan Dan Manfaat
Alat Peraga,
(Online), (https://panjiamboro.wordpress.com/2013/05/17/pengertian-tujuan-dan-manfaat-alat-peraga/html, diakses 9 April 2017).
Takari, E.
2010. Metodologi Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Plam. Bandung: Genesindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar