MENJADI GURU HEBAT BAGI
ANAK DIDIK
Dalam
rangka merayakan HUT Jawa Pos Radar Madura ke-20, Jawa Pos Radar Madura (JPRM)
mengadakan seminar pendidikan dengan tema “Guru Hebat, Profesional, dan
menyenangkan pada hari senin tanggal 29 Juli 2019 di Auditorium IAIN Madura. Seminar
dimulai pada pukul 08.00 WIB, dibuka oleh pemimpin redaksi JPRM, dilanjutkan
sambutan Bupati Pamekasan yang diwakili oleh Plt Dinas Pendidikan Pamekasan
Drs. Prama Jaya, M.Si sekaligus membuka acara seminar pendidikan.
Seminar
pendidikan pada sesi pertama materi disampaikan oleh Dr. Trianto, dengan
memotivasi peserta dengan memberikan slogan guru hebat, siswa dahsyat, NKRI
bermartabat. Kemudian Dr. Trianto
menjelaskan bagian otak kanan dan kiri yang terhubung oleh jembatan faron.
Setelah itu ditampilkan sebuah video senam otak. Seluruh peserta mengikuti
gerakan tangan yang ada di video tersebut, meskipun ada sebagian peserta masih
kesulitan mengikuti gerakannya.
Materi
kedua disampaikan oleh Dr. Asep Mahfuddin, M.Pd, materi di buka dengan ice
breaking untuk menyiapkan peserta fokus dan siap menerima materi. Pak Asep
menjelaskan bahwa guru hebat adalah guru yang mampu membuat siswa senang
terhadap pelajaran, agar siswa senang dalam pembelajaran maka perlu melibatkan
siswa. Siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran maka akan meningkatkan
konsentrasi mengingat materi 99% daripada siswa yang hanya menerima materi dari
guru (ceramah) hanya akan mengingat materi 10% saja.
Siswa
agar mengingat materi 99%, maka 1 % nya guru perlu menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan. Untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan, maka guru
hebat harus menguasai konteks dan konten. Guru agar lebih memahami konteks dan
konten, pak Asep menganalogikan seperti botol air mineral. Botol sebagai
konteks dan air sebagai konten. Konteks merupakan suatu kondisi atau suasana
yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang terdiri dari setting kelas,
lingkungan, dan pribadi guru. Konten merupakan isi dan strategi belajar terdiri
dari materi pelajaran dan metode.
Pak
Asep sembari menjelaskan materi juga menyelingi permainan agar peserta tidak
jenuh dan tetap konsentrasi karena konsentrasi peserta hanya fokus pada 20
menit pertama dan 20 menit terakhir, begitu juga dengan siswa jika guru
memberikan materi dengan metode ceramah maka konsentrasi siswa seperti kurva
parabola terbuka ke atas yaitu fokus pada awal pembelajaran dan akhir pembelajaran.
Konsentrasi anak hanya 10 menit pada awal dan 20 menit untuk orang dewasa.
Menurut
hedwig Von Restotf setelah sesi belajar dimulai, maka akan terjadi penurunan
daya serap informasi yang dapat diingat yaitu di tengah-tengah sesi belajar,
kecuali informasi itu diulang-ulang mengingat, informasi itu unik, informasi
itu menarik perhatian anak didik, dan informasi itu terasosiasi dengan
informasi lainnya.
Informasi
tidak akan mudah hilang jika menggunakan rumus 10 menit, 24 jam, dan 7 hari. 10
menit sebelum berakhir, guru harus mengulangi materi yang sudah dipelajari
(refleksi), sebelum24 jam harus diulangi kembali, artinya guru harus mengulang
materi pada pertemuan besoknya, dan tujuh hari diulangi kembali dengan
menanyakan materi tersebut karena setelah tujuh hari maka informasi tersebut
akan hilang.
Guru
hebat harus menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi siswa karena akan
membantu para siswa belajar lebih cepat dan mengingat lebih banyak informasi.
Supaya tercipta lingkungan yang menyenangkan guru harus memahami bagian-bagian
otak manusia. Otak manusia terdiri dari tiga bagian yaitu otak reptil, otak
mamalia, dan otak neokorteks. Otak reptil meliputi motor sensorik, kelangsungan
hidup, dan hadapi atau lari. Otak mamalia meliputi perasaan atau emosi, memori,
bioritmik, dan sistem kekebalan. Otak neokorteks meliputi berpikir intelektual,
penalaran, perilaku waras, bahasa, dan kecerdasan.
Guru
yang memahami bagian otak manusia, tentunya
dalam mengajar dan memberi tugas kepada siswa tidak akan membuat suatu
ancaman, intimidasi, atau tindak kekerasan karena jika hal itu dilakukan maka
otak siswa yang bekerja adalah otak bagian reptilnya yaitu hadapi atau lari,
yang mana siswa jika di beri tugas dengan suatu ancaman maka siswa mempunyai
dua pilihan yaitu siswa akan mengerjakan tugas tersebut karena takut dimarahi
atau siswa tersebut tidak akan masuk atau bolos kelas.
Guru
hebat harus memahami bagaimana mengaktifkan otak bagian siswa yang paling mulia
dan tinggi yaitu otak neokorteks dengan cara membuat suatu pembelajaran yang
menyenangkan dengan melibatkan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi
bermakna. Menurut Paul Maclean, rumus belajar sukses yaitu menciptakan otak
reptil aman, otak mamalia nyaman sehingga otak neokorteks bekerja dengan baik.
Menurut
Thomas Amstrong, untuk menghadirkan kecerdasan siswa dikelas, bukan ditentukan
oleh silabus, rencana pengajaran, atau materi pelajaran, akan tetapi sangat
ditentukan oleh guru sendiri. Bila seorang guru ingin menyalakan sinar
kecerdasan yang tersembunyi di dalam diri siswa maka, hal pertama yang harus
dilakukan yaitu guru harus menemukan dan menyalakan kembali sinar di dalam
dirinya sendiri. Menurut Dr. Asep delapan kunci menjadi guru hebat antara lain
integritas, keberhasilan awal dari kesuksesan, berbicara dengan tujuan baik,
lakukan saat ini, komitmen, rasa memiliki, fleksibel, dan seimbang.
Guru
hebat juga perlu memahami cara belajar siswa, asumsi guru yang keliru yaitu memahami
bahwa siswa belajar dengan kecepatan yang sama padahal siswa ada yang
pembelajar lambat dan cepat serta siswa belajar dengan cara yang sama yang
sebenarnya siswa dalam memahami materi, memiliki cara belajar yang berbeda
yaitu visual (melihat), auditorial (mendengar), dan kinestetik (gerak). Dalam
proses pembelajaran guru harus dapat memfasilitasi cara belajar siswa yang
berbeda dengan menggabungkan tiga saluran belajar VAK yang disebut “Prinsip
Super Quantum Teaching”. Guru yang dapat memahami dan dapat menerapkan
ketiga hal tersebut, maka akan menjadi guru hebat bagi anak didiknya. Setelah
kegiatan materi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan
foto bersama sebagai kenang-kenangan antara narasumber dan peserta seminar
pendidikan HUT JPRM Ke-20.
Penulis : Nur
Arifinza D.W., S.Pd
SMPN 1 Pasean, Pamekasan
Di Sarikan dari Seminar Pendidikan HUT Jawa Pos Radar Madura
Ke-20 di IAIN Madura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar