Kamu pernah nonton acara tentang hewan gak Squad? Di acara tersebut terkadang muncul suatu istilah, yaitu “ekosistem”. Kamu tahu gak sih ekosistem itu apa? Sebenarnya ekosistem itu bukanlah sesuatu yang spesifik, ekosistem itu lebih ke satu kesatuan yang ada di alam. Yuk kita bahas ekosistem itu apa!
Ekosistem adalah suatu kesatuan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Hubungan ini saling memberikan pengaruh di antara keduanya. Ekosistem terdapat di semua belahan bumi. Ada ekosistem hutan, ekosistem laut, ekosistem padang rumput, dan lain-lain.
Tentunya ekosistem ini mempunyai komponen untuk melakukan kegiatan timbal balik tersebut. Komponen dalam ekosistem ada 2, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari semua makhluk hidup, sementara komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup.
KOMPONEN BIOTIK
Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang terdapat dalam sebuah ekosistem, baik itu tumbuhan, hewan, bahkan makhluk mikroskopik seperti bakteri. Komponen ini nantinya akan membentuk sebuah rantai makanan yang akan menjaga kestabilan sebuah ekosistem.
Komponen biotik dalam sebuah ekosistem dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari cara mendapatkan makanannya, yaitu organisme autotrof atau produsen, heterotrof atau konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
Organisme Autotrof atau Produsen
Organisme ini adalah semua makhluk hidup yang mampu membuat makanannya sendiri. Yak betul, makhluk hidup ini adalah tumbuhan, tumbuhan dapat menghasilkan makanannya sendiri karena mempunyai 2 hal, seperti di bawah ini.
1. KlorofilKlorofil atau zat hijau daun adalah salah satu komponen yang digunakan oleh tumbuhan dalam menghasilkan makanannya, jika suatu mahluk hidup tidak mempunyai klorofil maka dia tidak dapat disebut sebagai produsen. Oh iya, fitoplankton di laut, atau plankton tumbuhan juga termasuk dalam kategori ini ya Squad.
Fitoplankton/plankton tumbuhan (Sumber: britannica.com)
Baca juga: Macam-Macam Ekosistem di Bumi
2. Melakukan FotosintesisSyarat kedua sebagai organisme autotrof adalah berfotosintesis. Fotosintesis adalah kegiatan memproduksi makanan yang terjadi pada tumbuhan dengan memanfaatkan sinar matahari, klorofil dan karbon dioksida, kegiatan ini menghasilkan makanan yang diperlukan oleh tumbuhan, selain itu kegiatan fotosintesis ini mengeluarkan hasil berupa oksigen yang berguna untuk mahluk hidup lain bernapas.
Organisme Heterotrof atau Konsumen
Organisme ini adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan bergantung kepada organisme lain sebagai bahan makanannya. Contohnya seperti makhluk herbivora, karnivora, dan omnivora.
1. HerbivoraDomba adalah salah satu contoh herbivora (sumber: Giphy.com)
Herbivora adalah organisme yang sumber makanannya adalah daun dan tumbuhan, contoh dari herbivora adalh kambing, sapi, kuda, kerbau, dan lain-lain
2. KarnivoraIkan hiu memangsa anjing laut (sumber: Giphy.com)
Karnivora adalah organisme yang sumber makanannya berupa daging, hewan ini memenuhi kebutuhan makanannya dengan cara memangsa organisme lain. Misalnya macan, singa, ikan hiu.
3. OmnivoraMungkin babon itu frustasi (Sumber: Giphy.com)
Omnivora adalah organisme yang memenuhi kebutuhan makanannya dengan daging atau tumbuhan, organisme ini biasanya menyesuaikan makanan utamanya tergantung dengan sumber makanan mana yang melimpah, daging atau tumbuhan. Contohnya adalah beruang, babon, dan manusia.
Organisme Dekomposer atau Pengurai
Nanas yang sedang mengalami proses pembusukan (Sumber: Giphy.com)
Organisme pengurai adalah tubuh renik yang bertugas untuk melakukan penguraian jasad organisme. Saat organisme mati, pengurai menguraikan semua sisa organisme yang mati itu untuk dijadikan mineral dan unsur hara tanah. Hal ini menjaga keseimbangan ekosistem karena apa yang diambil akan kembali lagi untuk memenuhi kebutuhan generasi selanjutnya. Contohnya adalah, bakteri, jamur, cacing tanah dan lain-lain.
KOMPONEN ABIOTIK
Adalah komponen tidak hidup yang mendukung serta menjaga keseimbangan suatu ekosistem, hal yang termasuk dalam komponen abiotik adalah:
- Udara;
- Air;
- Cahaya matahari;
- Iklim;
- Kelembaban;
- Keasaman tanah;
- Jenis tanah;
Sebenarnya komponen abiotik masih banyak lagi, karena seperti yang sudah disebutkan di atas, komponen ini terdiri dari komponen yang tidak hidup.
Komponen inilah yang menentukan makhluk apa yang bisa bertahan hidup dan tidak dalam sebuah ekosistem. Maka dari itu peran komponen biotik dan abiotik sama besarnya dalam menjaga kelangsungan kehidupan di bumi.
Nah Squad, itu adalah komponen-komponen yang membentuk sebuah ekosistem. Karena adanya hubungan timbal balik di antara komponen-komponen tersebut, maka kehidupan bisa berjalan dengan seharusnya, begitu juga jika ada gangguan-gangguan, maka kehidupan juga akan terganggu.
Gimana sudah tahu apa yang dimaksud dengan ekosistem? Jika kamu mau lihat lebih jelas, kamu bisa coba lihat video yang membahas tentang ekosistem ini di ruangbelajar. Selain itu, di sana juga ada video-video menarik lainnya mengenai pembahasan mata pelajaran lain lho!
Squad! Kamu suka menjaga lingkungan nggak, sih? Harus, ya. Bumi kita hanya satu dan sudah rawan dengan kerusakan, oleh karena itu harus terus dijaga. Tidak sampai di situ, kita juga bersama-sama harus terus menyeimbangkan ekosistem di sekitar kita. Wah, apa tuh maksudnya?Yuk, belajar lebih lanjut tentang keseimbangan ekosistem!
Kira-kira, kondisi seperti apa sih yang bisa menyebabkan suatu ekosistem dikatakan seimbang? Jika, interaksi komponen-komponen penyusunnya bisa berlangsung secara harmonis. Contohnya apa, sih? Misalnya, jumlah rumput dan kijang yang seimbang di satu ekosistem. Kalau jumlah rumputnya cukup, kijang akan selalu bisa mendapatkan makanan. Kalau kijang bisa selalu dapat makanan, maka ia akan bisa terus hidup dan melangsungkan perannya di rantai makanan dengan baik. Begitu, Squad.
Pada dasarnya, ancaman keseimbangan ekosistem ini disebabkan karena adanya kelangkaan hewan dan tumbuhan akibat 3 faktor berikut ini: tingkat reproduksi yang rendah, bencana alam, dan aktivitas manusia yang merugikan lingkungan.
Contoh kasus kelangkaan hewan yang disebabkan oleh tingkat reproduksi yang rendah adalah, badak bercula satu. Ia hanya mampu melahirkan 1 anak dalam kurun waktu 5 tahun. Lama banget 'kan, ya? Oleh karena itu, jumlah mereka juga tidak banyak, sehingga rentan menghadapi kelangkaan.
Lalu, faktor bencana alam, gunung meletus, dan kebakaran hutan juga bisa jadi contoh lainnya, nih. Sebab, mampu menghasilkan efek jangka panjang untuk lingkungan seperti membinasakan pohon-pohon atau menimbulkan lahar panas yang membuat tumbuhan sekitar menjadi mati. Tentunya hal itu akan mengganggu keseimbangan ekosistem, 'kan?
Faktor terakhir yang mengancam keseimbangan ekosistem adalah aktivitas manusia yang merugikan lingkungan. Contohnya, perburuan hewan langka, penangkapan ikan menggunakan bahan kimia, dan penebangan liar. Kamu jangan ikut-ikutan ya! Lebih baik kamu ikut menjaga lingkungan supaya tetap lestari.
Lalu setelah mengenal macam-macam ancaman keseimbangan ekosistem, bagaimana cara menjaganya? Ternyata nggak susah, lho! Ada 3 cara yang bisa dilakukan, yaitu menyosialisasikan tentang hewan dan tumbuhan langka, rehabilitasi lahan kritis, dan melakukan pelestarian keanekaragaman hayati secara in situ dan ex situ.
Kalau disosialisasikan, hewan dan tumbuhan langkanya, nanti malah diburu orang, dong? Nah, sosialisasi ini harus dilakukan oleh pemerintah yang berwenang dan harus dilakukan secara masif serta berkelanjutan. Jika perlu, diinformasikan juga denda dan hukumannya jika ada yang memburu hewan tersebut. Jadi nggak hanya sekadar menyebarkan flyer saja, lalu selesai.
Referensi:
Purjiyanta, Eka, Triyono, Agus, Dkk. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar