Jumat, 24 Juli 2020

KLASIFIKASI MATERI

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan volume. Oleh karena memiliki volume, maka materi juga menempati ruang tertentu. Berdasarkan sifat kimianya, materi dibagi menjadi beberapa golongan atau lebih dikenal sebagai klasifikasi materi. Ini meliputi unsur, senyawa dan campuran.
Berdasarkan Komposisi Kimia

Zat Murni

Zat murni yaitu materi yang bersifat tunggal dan homogen (terdiri dari satu jenis materi). Zat murni berupa unsur dan senyawa. Antara zat satu dengan zat lainnya bisa dibedakan dari penampilannya, baunya, rasanya. Saat ini sudah terdapat 13 juta zat dan jumlah terus bertambah. Contoh dari zat murni ini yaitu etanol, garam dapur, perak.
Unsur yaitu zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia. Unsur dibagi menjadi dua yaitu unsur alam dan unsur sintetis. Unsur alam contohnya yaitu karbon, oksigen, besi, emas, dan tembaga. Unsur sintetis contohnya yaitu amerisium dan einsteinium. Dan untuk mempelajari unsur ada tabel periodik unsur.
Sedangkan senyawa yaitu gabungan dua unsur atau lebih yang masih bisa diuraikan menjadi zat-zat penyusunnya dengan reaksi kimia. Contohnya yaitu air, gula, garam, bensin dan karbondioksida.

Zat Campuran

Zat campuran yaitu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asal. Zat campuran ini dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen yaitu campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur di dalamnya. Contohnya yaitu larutan garam, larutan sirup, larutan gula.
Campuran heterogen yaitu campuran yang penyusunnya mudah dibedakan. Contohnya yaitu batuan granit, beton cor, sayur sup.

Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya, unsur-unsur dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu unsur logam, unsur non logam (bukan logam), dan unsur metaloid (unsur semi logam).

Unsur logam

Unsur logam adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
  • Wujud zat pada suhu kamar (25) adalah padat, kecuali raksa dan sesium berbentuk cair.
  • Bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik.
  • Mengkilap jika di gosok.
  • Dapat ditempa dan dapat diregangkan.
Contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferrum), emas (aurum), tembaga (cuprum), perak (argentum), dan raksa (hydrargirum).

Unsur non logam

Unsur non logam adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
  • Pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk zat padat, zat cair, dan gas.
  • Unsur yang berupa zat pada umumnya rapuh atau getas (mudah patah), contohnya karbon.
  • Bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik, kecuali grafit atau karbon, dan tidak mengkilap meskipun digosok, kecuali intan.
Beberapa contoh unsur non logam adalah hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, fosfor, klorin, iodin, dan helium.

Unsur semilogam (metaloid)

Unsur metaloid adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam sehingga mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam. Unsur ini umumnya bersifat semikonduktor, sehingga banyak digunakan sebagai bahan pembuat komponen elektronik seperti transistor, IC dan dioda. Contoh unsur metaloid adalah silikon, boron, dan arsen.

Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua buah unsur atau lebih secara kimia. Contoh senyawa adalah Air (H2O), garam dapur (NaCl), Asam cuka (CH3COOH), dan lain – lain.

Senyawa Asam, Basa, dan Garam

1. Senyawa Asam
Asam adalah suatu senyawa yang memiliki tingkat keasaman di bawah 7 (< 7). Senyawa asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Suatu zat bersifat asam jika memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
  • Rasanya asam
  • Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah,
  • Biasanya, asam mineral bersifat korosif karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan kulit serta melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya pekat.
  • Larutan asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan larutan garam.
2. Senyawa Basa
Basa adalah senyawa yang memiliki tingkat keasaman di atas 7 (> 7). Senyawa basa dapat membuat kertas lakmus merah menjadi biru. Zat yang bersifat basa dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun mandi, detergen, pasta gigi, pemutih, dan lain sebagainya. Zat yang bersifat basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Pahit dan licin di kulit
  • Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
  • Dapat menetralkan sifat asam
  • Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
3. Garam
Garam adalah senyawa yang di bentuk dari reaksi antara larutan asam dan basa. Garam berwujud padatan kristal yang diperoleh dari penguapan air laut berasal dari larutan garam yang bercampur dengan air laut dan mineral lainnya yang terdapat di dalam air laut.
Karena mengalami penguapan, air laut yang semula berwujud cair akan menguap dan yang tertinggal hanya butiran garamnya saja yang berwujud padat kristal. Garam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Larutan garam dapat menghantarkan listrik.
  • Garam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi.
  • Umumnya, garam dapat larut dalam air.
  • Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
  • Biasanya, garam dapat larut dalam air.
  • Garam dapat bersifat asam, basa, atau netral. Sifat tersebut tergantung pada zat pembentukannya.

Indikator Asam Basa

Indikator adalah bahan atau alat yang digunakan untuk mengenali sifat suatu senyawa (asam, basa, atau netral). Indikator asam basa terdiri atas dua jenis, yaitu indikator alami dan indikator buatan.
1. Indikator Alami
Indikator alami dapat diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna, dapat berupa bunga, daun, buah, biji, atau akarnya. Contohnya, kunyit, bunga sepatu, kulit manggis, dan lain-lain.
2. Indikator Buatan
Indikator buatan terdiri dari berbagai jenis, yaitu kertas lakmus, kertas indikator universal, larutan indikator, dan pH meter.
Alat tersebut juga mudah dipakai dan dibawa ke mana-mana.

Campuran

Suatu zat atau materi yang terbentuk dari penggabungan dua buah zat tunggal atau lebih dengan perbandingan yang tidak tetap. Contoh: air dan gula, air dan garam, air dan pasir, dan lain-lain.

Campuran Homogen

Campuran yang homogen disebut dengan larutan, contohnya: campuran air dan gula.

Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah campuran antara dua jenis atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih bisa dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Contohnya campuran antara serbuk besi dengan pasir, campuran antara air dan minyak. Dan lain – lain.
Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu suspensi, yang merupakan campuran heterogen di mana partikel-partikelnya akan terlihat dengan mata telanjang; dan Koloid, yakni campuran dua macam zat atau lebih yang bersifat antara larutan dan suspensi. Dilihat sepintas koloid tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen.
Metode Pemisahan Campuran
Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya, yaitu:
Metode Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori. Umumnya campuran disaring menggunakan kertas saring yang ditaruh dalam corong gelas.
Pengkristalan (Kristalisasi)
Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat terlarut dalam larutan dengan cara menguapkan pelarutnya. Contoh pemisahan campuran dengan cara kristalisasi yaitu membuat garam dapur dari air laut, membuat gula tebu dari tebu, dan membuat kembang gula (permen) dari gula tebu.
Penyubliman (Sublimasi)
Sublimasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat dengan zat padat yang mudah menyublim. Pemisahan campuran dengan cara sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan atau memurnikan zat-zat yang dapat menyublim seperti kapur barus, iodin, kafein, dan naftalena.
Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien difusi atau kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat dalam suatu medium tertentu. Pada kromatografi, komponen-komponen zat akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak.
Penyulingan (Distilasi)
Distilasi adalah proses pemisahan campuran antara cat cair dengan zat cair berdasarkan perbedaan titik didihnya. Proses distilasi dilakukan dengan cara memanaskan labu distilasi yang berisi campuran secara perlahan-lahan sampai suhunya di atas suhu didih zat cair yang dipisahkan. Zat cair yang titik didihnya lebih rendah akan terpisah lebih dulu dibanding zat cair yang titik didihnya lebih tinggi.

Sumber :
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-3-klasifikasi-materi-4821/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar