Jumat, 17 Juli 2020

Sistem Gerak (Rangka/Tulang)

Fungsi utama rangka/tulang adalah menegakkan tubuh. Tulang dapat menjadi alat gerak karena adanya otot, yang berperan sebagai alat penggeraknya. Dalam tubuh manusia, jumlah tulang yang dimiliki adalah \pm 206 ruas tulang. Terdiri atas variasi ukuran dan bentuk. Penyusun tulang adalah kalsium, berbentuk garam yang melekat dengan bantuan kolagen.
Pembahasan materi di sini meliputi fungsi rangka, pengelompokan rangka, dan struktur rangka.
Fungsi rangka:
  1. Alat gerak pasif
  2. Pembentuk dan penegak tubuh
  3. Tempat melekatnya otot
  4. Pelindung bagian tubuh yang penting
  5. Tempat pembentukkan sel darah merah
Pengelompokan rangka berdasarkan jenisnya:
  1. Kartilago/Tulang Rawan
    • Tulang Rawan Hialin
      Sifat: lentur, semi transparan, dan matrik berwarna putih kebiruan.
      Letak: antara tulang rusuk dan tulang dada.
    • Tulang Rawan Elastis
      Sifat: lentur, warna matrik keruh kekuningan.
      Letak: daun telinga, laring, dan eusthacius.
    • Tulang Rawan Fibrosa
      Sifat: kaku, kuat, warna matrik gelap dan keruh.
      Letak: di antara ruas tulang belakang.
  2. Tulang Keras (Osteon)
    • Tulang pipa
      Sifat: panjang, tengahnya berongga
      Contoh: paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil.
    • Tulang pipih
      Sifat: pipih
      Contoh: belikat, tulang dada, rusuk
    • Tulang pendek
      Sifat: pendek dan bulat
      Contoh: pergelangan tangan dan kaki
    • Tulang tak beraturan
      Sifat: bentuknya tidak beraturan
      Contoh: ruas-ruas tulang belakang
      Susunan Rangka
      Susunan rangka dikelompokkan menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh). Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Sedangkan rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah. Masing-masing bagian akan ditunjukkan melalui gambar-gambar di bawah.
      1. Rangka aksial (sumbu tubuh)
        Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
        • Tengkorak
          tulang tengkorak
        • Ruas Tulang Belakang
          ruas tulang belakang
        • Tulang Dada dan Tulang Rusuk
          tulang dada dan tulang rusuk
      2. Rangka Apendikular (Anggota Tubuh)
        Rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah.
        • Tulang Bahu
          tulang bahu
        • Tulang Panggul
          tulang panggul
        • Tulang Anggota Gerak Atas
          tulang anggota gerak atas
        • Tulang Anggota Gerak Bawah
          tulang anggota gerak bawah

      Persendian

      Persendian dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sendi mati (inartrosis), sendi kaku (amfiatrosis), dan sendi gerak (diartrosis). Semua jenis sendi melakukan fungsinya sebagai penghubung antar tulang (rangka) dan tersebar di seluruh tubuh. Selain pembagian tiga persendian di atas, terdapat 5 (lima) sendi yang masuk dalam pengelompokan sendi gerak. Kelima persendian dalam sendi gerak tersebut adalah sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.
      Macam-macam sendi yang telah disinggung di atas akan dijelaskan lebih lengkap pada ulasan di bawah.
      Inartrosis/Sendi Mati
      Hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Contoh: antartulang tengkorak.
      Amfiatrosis/Sendi Kaku
      Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan terbatas. Contoh: antara tulang rusuk dengan tulang dada.
      Diartrosis/Sendi Gerak
      Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan. Sendi gerak dibedakan menjadi 5, yaitu sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser. Penjelasan lebih lanjut dan letak bagian masing-masing sendi dapat dilihat pada daftar di bawah.
      1. Sendi Engsel: memungkinkan gerakan satu arah.
        Contoh: siku, lutut, ruas antar jari
      2. Sendi Pelana: memungkinkan gerakan dua arah.
        Contoh: persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
      3. Sendi Putar: memungkinkan gerakan memutar.
        Contoh: tengkorak dengan tulang atlas, radius dengan ulna.
      4. Sendi Peluru: memungkinkan gerak ke segala arah.
        Contoh: tulang lengan atas dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang panggul.
      5. Sendi Geser: memungkinkan gerakan melengkung ke depan, belakang, atau memutar.
        Contoh: tulang pergelangan kaki, hubungan antar tulang belakang.

        Sumber:
        http://idschool.net/smp/sistem-gerak-pada-manusia-rangka-sendi-dan-otot/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar